Apa Itu Standar Deviasi Dan Bagaimana Mengukurnya?
Standar deviasi adalah salah satu ukuran pengukuran data yang mengambarkan seberapa jauh rata-rata sebenarnya dari data-data dalam sebuah populasi. Standar deviasi menunjukkan seberapa jauh seluruh nilai dinegara relatif terhadap rata-rata.
Ada beberapa cara untuk mengukur standar deviasi, termasuk mengkalkulasi persamaan, atau menggunakan kalkulator dan grafik.
Sejarah – Dari Sinilah Standar Deviasi Pertama Kali Digunakan
Standar Deviasi pertama kali digunakan oleh Carl Friedrich Gauss pada tahun 1809. Pada tahun itu, Gauss menggunakannya untuk menggambarkan distribusi kepadatan probabilitas untuk variabel acak dalam wawancara berbasis survei quenstionare.
Pada tahun yang sama, ia juga menggunakan metode untuk membuat asumsi mengenai persentase normal dari suatu populasi subjek yang diperlukan untuk menganalisis variations in data sampled.
Fungsi
Mencari data yang tepat untuk sebuah populasi sangat sulit dilakukan. Oleh karena itu, untuk memepermudah mencarinya maka dipilih sampel data yang mewakili seluruh populasi.
Cara Menghitung – Bagaimana Kamu Dapat Menghitung Standar Deviasi
- Ambil semua nilai dari data yang ingin Kamu hitung.
- Hitung nilai rata-rata dari nilai-nilai tersebut.
- Hitung jarak/perbedaan antara setiap nilai dan nilai rata-rata.
- Ubah jarak/perbedaan yang diperoleh pada langkah 3 menjadi kuadrat.
- Tambahkan semua kuadrat hasil langkah 4.
- Hitung jumlah nilai pada data.
- Bagil hasil langkah 5 dengan hasil langkah 6 untuk mendapatkan varian.
- Kemudian, akar kuadrat dari hasil langkah 7 untuk mendapatkan standar deviasi.
Penerapan – Apa Aplikasi Standar Deviasi Pada Dunia Nyata
Standar deviasi dapat diterapkan pada banyak situasi dalam kehidupan nyata, termasuk:
1. Manajemen Risiko: Kebanyakan organisasi memerlukan informasi tentang variabilitas dalam aset mereka. Nilai keuangan yang tinggi atau rendah berarti bahwa organisasi tersebut berpotensi menghadapi risiko tinggi.
Manajer risiko menggunakan standar deviasi untuk menganalisis kesesuaian yang signifikan antara nilai ekspektasi dan nilai aktual.
2. Ekonomi Keuangan: Standar deviasi juga digunakan dalam proses manajemen portofolio.
Manajer portofolio menggunakan standar deviasi untuk mengukur tingkat risiko sebuah investasi dan juga untuk memilih portofolio yang optimal.
3. Ilmu Kesehatan: Peneliti kesehatan menggunakan standar deviasi untuk mengukur variabilitas sebuah tes kesehatan. Mereka dapat menggunakan informasi ini untuk menentukan apakah hasil tes yang diperoleh sesuai dengan populasi yang mereka uji.
4. Teknis Komputer: Terkadang, standar deviasi digunakan untuk memeriksa aliran informasi dari jaringan komputer. Alat ini dapat membantu perusahaan mendeteksi keterlambatan dalam kinerja jaringan dan menyesuaikan alokasi bandwidth untuk mendukung kinerja.
5. Proses Manufaktur: Standar deviasi juga digunakan dalam proses pengendalian kualitas manufaktur.
Manajer kualitas menggunakan standar deviasi untuk mengidentifikasi tingkat variabilitas dalam produksi barang dan memverifikasi bahwa keluaran berada dalam batas-batas kontrol.