Sistem Akuntansi Persediaan

83 / 100

Sistem Akuntansi Persediaan – Sistem Akuntansi Persediaan adalah salah satu jenis sistem akuntansi yang digunakan dalam memonitor dan mengontrol aset persediaan suatu organisasi. Sistem ini meliputi rangkaian prosedur dan peralatan yang digunakan dalam mengelola persediaan, mulai dari pengadaan, penyimpanan, hingga penjualan barang.

Sistem Akuntansi Persediaan
Sistem Akuntansi Persediaan

Dalam Sistem Akuntansi Persediaan, persediaan barang yang dimiliki dapat dicatat dengan menggunakan metode nilai historis atau metode biaya rata-rata. Metode nilai historis mencatat persediaan berdasarkan biaya perolehannya.

Sedangkan, metode biaya rata-rata mencatat persediaan berdasarkan rata-rata biaya perolehan barang.Sistem ini sangat penting dalam mengelola persediaan karena dapat membantu organisasi untuk memantau ketersediaan barang, meminimalkan kerugian, menghindari barang kadaluarsa, serta membuat keputusan yang tepat dalam pengadaan dan penjualan barang.

Dalam dunia bisnis, Sistem Akuntansi Persediaan menjadi salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan agar perencanaan dan pengambilan keputusan bisnis dapat berjalan dengan baik.

Definisi Akuntansi Persediaan

Akuntansi persediaan adalah cabang akuntansi yang berkaitan dengan pengakuan, penilaian, dan pelaporan aset yang dimiliki oleh suatu entitas dalam bentuk persediaan, seperti barang dagangan, bahan baku, dan barang jadi.

Menurut PSAK 14, persediaan didefinisikan sebagai aset yang tersedia untuk dijual dalam bentuk barang jadi, dalam proses produksi, atau dalam bentuk bahan baku dan bahan penolong yang akan digunakan dalam proses produksi.

Definisi ini mencakup segala jenis persediaan yang dimiliki oleh suatu entitas, dan termasuk dalam kategori aset berupa barang yang dimiliki dalam jangka waktu yang relatif singkat dan diharapkan akan dijual atau digunakan dalam operasi perusahaan.

Dalam akuntansi persediaan, dilakukan pengakuan, pengukuran, dan pelaporan terhadap persediaan yang dimiliki oleh suatu entitas. Hal ini berkaitan dengan aspek pengendalian persediaan, seperti pengelolaan persediaan produk yang tepat, pengendalian perputaran persediaan, dan analisis harga pokok persediaan.

Tujuan Akuntansi Persediaan

Tujuan dari akuntansi persediaan adalah untuk mengatur dan merekam aktivitas perusahaan terkait dengan persediaan barang atau perlengkapan . Dengan adanya akuntansi persediaan, perusahaan dapat memantau secara efektif persediaan yang dimilikinya, seperti jumlah barang yang tersedia, lokasi persediaan, dan apakah terdapat kekurangan atau kerusakan pada barang.

Selain itu, akuntansi persediaan juga berguna dalam menentukan apakah perusahaan memiliki persediaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, meminimalkan biaya penyimpanan yang berlebihan, dan menghindari biaya kerugian dari kekurangan persediaan.

Kesimpulannya, tujuan akuntansi persediaan adalah untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai persediaan perusahaan sekaligus memastikan efisiensi dan keberlangsungan bisnis perusahaan .

Prosedur Akuntansi Persediaan

Prosedur akuntansi persediaan merupakan rangkaian prosedur yang digunakan untuk mencatat, melaporkan, dan mengendalikan transaksi persediaan barang dalam suatu perusahaan. Prosedur ini dimulai dari penghitungan jumlah persediaan awal yang tercatat dalam buku persediaan hingga penghitungan persediaan akhir dalam periode tertentu.

Salah satu tahap penting dalam prosedur akuntansi persediaan adalah pencatatan transaksi persediaan barang, baik itu pembelian, penjualan atau pengembalian barang. Pencatatan transaksi harus diikuti dengan updating buku persediaan untuk menghindari terjadinya double transaction.
Selanjutnya, perusahaan harus melakukan penghitungan inventarisasi persediaan dengan melakukan pengecekan fisik terhadap persediaan yang ada di gudang. Prosedur ini akan memastikan bahwa jumlah persediaan yang tercatat dalam buku persediaan sesuai dengan jumlah persediaan yang ada di gudang secara fisik.

Prosedur akuntansi persediaan juga meliputi pencatatan nilai persediaan barang dan beban persediaan yang diakibatkan oleh transaksi persediaan. Beban persediaan dihitung dengan menggunakan metode FIFO (First in First out) atau metode Average Cost.

Dalam akuntansi persediaan, perusahaan juga harus mencatat penjualan, retur dan diskon penjualan untuk memastikan laporan keuangan bisa merefleksikan keuntungan yang dihasilkan oleh transaksi persediaan.

Selain itu, perusahaan juga harus mencatat kerusakan atau kehilangan barang untuk memastikan bahwa persediaan yang tercatat sesuai dengan persediaan aktual yang ada di gudang.Secara keseluruhan, prosedur akuntansi persediaan sangat penting untuk mengontrol transaksi persediaan barang agar perusahaan dapat memiliki laporan keuangan yang akurat dan informasi yang tepat mengenai persediaan barang.

Jenis-Jenis Sistem Akuntansi Persediaan

Dalam akuntansi, sistem persediaan berperan penting dalam pengelolaan dan pengendalian barang yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Ada beberapa jenis sistem akuntansi persediaan yang dapat digunakan oleh perusahaan.

Pertama, sistem persediaan periodik, di mana penghitungan persediaan dilakukan secara berkala dan tidak terus-menerus. Kedua, sistem persediaan perpetual, di mana penghitungan persediaan dilakukan secara terus-menerus dengan menggunakan teknologi barcode atau RFID.

Ketiga, sistem voucher, di mana persediaan dihitung berdasarkan jumlah voucher yang tersedia. Keempat, sistem drop shipping, di mana persediaan dikirim langsung dari pemasok ke pelanggan tanpa melalui gudang perusahaan.

Dalam memilih sistem akuntansi persediaan yang tepat, perusahaan harus mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan bisnis mereka serta efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan.

Metode FIFO First In First Out

Metode FIFO (First In First Out) adalah sebuah metode pengelolaan barang atau persediaan yang menganggap bahwa barang yang pertama masuk ke dalam gudang juga yang pertama keluar dari gudang . Hal ini berarti bahwa barang-barang yang lebih lama di dalam gudang akan dijual atau digunakan lebih dahulu daripada barang-barang yang lebih baru.

Dalam hal biaya persediaan, metode FIFO mengasumsikan bahwa biaya barang yang dijual atau digunakan adalah biaya dari barang-barang yang pertama kali diterima atau dibeli. Metode ini sering digunakan dalam industri makanan dan minuman, karena bahan mentah yang lebih lama biasanya memiliki umur simpan yang lebih pendek dan harus digunakan terlebih dahulu.

Meskipun metode FIFO memiliki beberapa kelebihan, seperti menyediakan informasi yang lebih akurat tentang harga pokok barang dagangan, tetapi juga dapat menyebabkan penilaian biaya persediaan yang kurang akurat atau bahkan salah jika harga bahan mentah mengalami fluktuasi atau perubahan dari waktu ke waktu.

Metode LIFO Last In First Out

Metode LIFO (Last In First Out) adalah salah satu dari beberapa metode pengelolaan persediaan yang digunakan dalam akuntansi . Metode ini mengasumsikan bahwa barang yang terakhir masuk ke gudang atau persediaan adalah yang pertama keluar atau dijual.

Dalam praktiknya, metode ini sering digunakan untuk barang yang memiliki tanggal kedaluwarsa atau bernilai menurun seiring berjalannya waktu.Untuk menghitung nilai persediaan menggunakan metode LIFO, nilai barang yang terakhir masuk dianggap sebagai barang yang pertama dijual.

Dalam kondisi inflasi, metode LIFO dapat menyebabkan biaya persediaan terlihat lebih rendah dan keuntungan terlihat lebih tinggi karena harga barang diakui sesuai harga yang lebih lama. Namun, metode ini memiliki kelemahan, yaitu sulitnya menentukan nilai persediaan yang tepat karena masing-masing item barang memiliki harga yang berbeda.

Meskipun demikian, metode LIFO merupakan metode yang masih populer digunakan di berbagai macam bisnis dan organisasi dalam mengelola persediaannya.

Sistem akuntansi persediaan memiliki tujuan untuk menjaga kelangsungan bisnis perusahaan, menghindari kerugian karena persediaan yang rusak atau kadaluarsa, dan mengoptimalkan pemanfaatan persediaan sehingga perusahaan dapat lebih efisien dalam mengelola persediaan barang.

Dalam akhir kata, pemahaman yang baik tentang sistem akuntansi persediaan dapat membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih baik dalam mengelola persediaan barang dan merencanakan keuangan perusahaan dengan lebih baik.

Artikel Terkait

WiryaOne adalah penulis utama dari blog Lentera EDU. Dia adalah pecinta edukasi, kreatifitas dalam dunia internet.

Tinggalkan komentar