Pembelajaran berdiferensiasi saat ini tengah menjadi topik yang banyak diperbincangkan oleh para guru. Pembelajaran ini menekankan peran guru untuk selalu memfasilitasi murid dalam belajar. Mengamati dan menganalisis apa yang dibutuhkan oleh para murid-muridnya.
Tentu, perlakuan untuk setiap murid tidaklah sama, karena kebutuhan masing-masing murid berbeda-beda. Lewat pembelajaran jenis ini, guru memiliki peran penting untuk mengatur bagaimana jalannya pembelajaran di dalam kelas bagi semua muridnya. Tidak boleh ada perlakukan khusus untuk murid yang pandai dan tidak pandai.
Untuk lebih memperjelas bahasan kali ini, kami akan membahas apa itu pembelajaran berdiferensiasi, ciri-ciri dan bagaimana penerapannya di dalam kelas. Yuk, simak artikelnya berikut ini.
Apa Itu Pembelajaran Berdiferensiasi?
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan sebuah pembelajaran yang menuntut guru untuk mengerti kebutuhan dari setiap murid yang akan diajar. Meski pengertiannya menyebutkan guru harus memenuhi kebutuhan belajar dari setiap muridnya yang berbeda-beda, bukan berarti dia harus mengajarkan satu murid dengan satu metode pembelajaran.
Sangat sering banyak guru di luaran sana yang salah paham atau miskonsepsi dengan pengertian dari pembelajaran berdiferensiasi ini. Lebih dari pada itu, pembelajaran ini mengerjakan guru untuk memenuhi kebutuhan belajar murid dengan cara yang lebih komprehensif.
Hal yang sebenarnya perlu diperhatikan dalam pembelajaran berdiferensiasi ini adalah bagaimana respon guru dalam memenuhi kebutuhan belajar para siswanya. Contohnya, saat pembuatan rencana pembelajaran, apakah dia perlu untuk membuat strategi yang berbeda, sumber yang berbeda, bahkan hingga penugasan dan penilaian yang berbeda.
Ciri-Ciri Pembelajaran Berdiferensiasi
Sebuah kelas yang memiliki pembelajaran berdiferensiasi di dalamnya memiliki beberapa ciri yang dapat dikenal. Penguasaan guru dalam mengelola kelas dan menyusun strategi pembelajaran yang tepat akan memunculkan suasana pembelajaran berdiferensiasi. Berikut ini adalah ciri-cirinya:
- Lingkungan belajar di dalam kelas akan mengundang para murid untuk tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran
- Guru dapat merespon apa yang dibutuhkan oleh setiap muridnya
- Tujuan dari kurikulum yang digunakan terdefinisikan secara jelas
- Manajemen kelas yang efektif. Proses guru dalam mengatur strategi, kegiatan, dan metode pembelajaran di dalam kelas harus baik, sehingga pembelajaran dapat berjalan fleksibel. Meski fleksibel, kegiatan pembelajaran tetap terstruktur dan tujuan pembelajaran masih bisa tercapai
- Proses penilaian berkelanjutan, artinya guru dapat menggunakan informasi dari hasil proses penilaian untuk mengetahui mana muridnya yang berhasil memahami materi, dan mana yang masih belum memahami. Ini sangat penting untuk dicatat, mengingat dengan hal ini guru akan lebih tahu apakah tujuan pembelajaran tercapai atau tidak.
Cara Mengidentifikasi Kebutuhan Murid
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pembelajaran berdiferensiasi sangat menuntut pada analisis guru terhadap kebutuhan belajar para muridnya. Adapun untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru, yaitu sebagai berikut:
- Coba analisis sikap dan perilaku mereka dalam belajar
- Mengetahui topik atau materi apa yang disenangi oleh murid, sehingga guru bisa menyesuaikannya untuk pembelajaran di kelas
- Sering melakukan diskusi terkait kebutuhan murid dengan orang tua atau wali murid
- Amati para murid ketika sedang mengerjakan tugas
- Selalu ajak murid untuk berdiskusi terkait permasalahan yang dialami di dalam kelas
- Lakukanlah survey terhadap setiap murid, bagaimana tindakan mereka, perilakunya, dan hubungannya dengan sesama teman sekelas
- Bertanya kepada guru yang sebelumnya pernah mengajar murid yang bersangkutan
Cara Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi di Dalam Kelas
Ingatkah dengan pesan Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan bahwa pendidikan harus memiliki filosofi bernama “among”?. Sebuah filosofi yang mengajarkan seorang guru harus dapat membawa murid untuk berkembang sesuai kodratnya. Filosofi tersebut sangat selaras dengan tujuan dari adanya pembelajaran berdiferensiasi ini.
Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi setidaknya ada tiga strategi yang dapat dilakukan oleh guru, berikut ini adalah strateginya:
- Pada fase pertama, guru perlu melakukan pemetaan kebutuhan belajar dari pada murid yang didasarkan pada tiga aspek utama, yaitu kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar murid. Dalam melakukan pemetaan ini, ada beberapa cara yang dapat dilakukan seperti observasi, survei, wawancara dan sebagainya.
- Fase kedua, setelah mendapatkan pemetaan kebutuhan belajar dari setiap siswa. Guru dapat menyusun metode, strategi, dan kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil pemetaan kebutuhan tersebut.
- Fase ketiga, di fase terakhir ini, adalah proses untuk mengevaluasi semua hal yang telah dikerjakan oleh guru di dalam kelas.
Poin yang terpenting dari ketiga langkah di atas adalah pemetaan kebutuhan dari para siswa. Diproses ini sangat menentukan bagaimana langkah kedepannya yang akan dilakukan oleh guru. Apabila hasil pemetaan kebutuhan tidak akurat, maka semua yang disusun seperti strategi dan metode pembelajaran akan sia-sia.
Akhir Kata
Itulah tadi ulasan lengkap mengenai pembelajaran diferensiasi dan bagaimana penerapannya di dalam kelas. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan para guru dalam mengajar di dalam kelas.